Cerita Dewasa Malam Pertama Dengan Istriku Wina

Cerita Dewasa - Jaman sekarang banyak orang yang beranggapan bahwa jodoh bukan berasal dari keluarga berada yang dijodohin orangtua nya, berikut ini Cerita Dewasa Malam Pertama Dengan Istriku Wina, awalnya wina adalah wanita yang dijodohkan oleh orangtua nya, Wina sempat membantah karena tidak suka denganku karena aku hanya seorang karyawan biasa dan dari keluarga sederhana, Namun karena hasil usahaku selama bekerja membuat aku memiliki modal untuk menikahi Wina.

Wina sebenarnya gadis yang baik hanya saja dia tidak suka dijodohin oleh orangtuanya, Namun setelah aku dan Wina menjalani hubungan yang awalnya hanya sekedar dijodohin terjadi sebuah asmara yang mengalir dan juga kecocokan diantara kami berdua, sehingga menghubungkan kami berdua ke acara Pernikahan.

Gambar terkait

Cerita Dewasa Malam Pertama Dengan Istriku Wina

Setelah kami sah menjadi pasangan suami istri baru, kami di hadiahkan oleh orangtua Wina sebuah rumah yang akan menjadi tempat menjadi bulan madu sekaligus rumah malam pertama kami.

Wina sebenarnya anak yang manja, walaupun orangtuanya yang berada tapi wina tetap menjadi wanita yang sopan dan juga menghargai orang lain. Aku juga sempat bertanya sama Wina istriku itu mengapa orangtua nya menjodohkan aku dengan nya padahal aku hanya seorang karyawan yang jabatannya tidak tinggi dan memiliki gaji pas-pas an, Tetapi, keluarganya bekomitmen bahwa Pria yang pantas menjadi menantu dikeluarga itu hanyalah pria yang mau serius bekerja tanpa mengekor kesuksesan orangtuanya.

Waktu berlalu dengan cepat, beberapa jam setelah resepsi... Aku dan istriku harus melepas pakaian pengantin karena kami rasa cukup gerah..

Malam semakin larut, Jam dinding menunjukkan detik menjelang tengah malam.

Aku dan istriku baru saja melakukan Sholat Isya dan Sholat Sunnah, kubuka pintu kamar dan keadaan makin menegangkan.
Sebab, inilah moment yang tak terlupakan itu terjadi disaat aku baru membuka pintu. Aku dan istriku sayang mulai melakukan persiapan menjelang tidur.

Rencananya besok aku dan istriku harus berkunjung ke rumah sanak saudara untuk memperkenalkan kehidupan baru ini.
Aku duduk diserambi ranjang tidur, kulihat istriku sedang ganti baju. Dan saat istriku mau ganti baju, istriku memanggilku...

"Mas, sini dong..." panggil Wina istriku

"Ada apa ?" tanyaku

"Aku masih merasa belum terbiasa dengan semua ini" katanya dengan nada pelan

"Sama, aku juga nggak begitu terbiasa... Biasanya tidur langsung selonjor' eh... Sekarang malah harus begini" kataku sambil menatap wajahnya

Kalian tahu, istriku yang satu ini memang sensasional dan tidak seperti wanita umumnya. Dulu aku sering sekali diejek teman kalau urusan wanita, dan diantara mereka hanyalah aku yang baru menikah.


Teman-temanku menikah sudah cukup lama, bahkan sejak lulus SMA saja mereka sudah kebelet nikah. Katanya sich nikah itu asyik dan membawa tantangan luar biasa.
Aku duduk disampingnya, istriku memang agak pemalu tapi sifat pemalunya itu yang membuatnya tambah cantik. 

Tidak kusangka, senyuman dilesung pipinya makin merona.

"Mas, aku senang bisa berduaan disini" katanya

"Aku juga iya, tapi kok kamu masih canggung begitu ?" tanyaku sambil heran

"Sebab, aku nggak pernah berduaan dengan pria lain selain kamu Mas..." katanya jujur

"Emang kamu nggak pernah pacaran ?" tanyaku

"Nggak pernah, malahan orangtuaku bilang pacaran tidak dibenarkan dalam agama' katanya pacaran itu bisa menjurus ke perzinahan" katanya

"Masa sich, kan nggak perlu berlebihan gituh' itu semua tergantung siapa pelaku pacaran itu sendiri" ujarku

"Cuma, kalau mau berduaan' ya harus nikah dulu seperti tadi' dan setelah itu baru boleh.." bilangnya

"Maksudnya, boleh...?" tanyaku heran

"Boleh..." jawabnya

"Boleh apa ?" tanyaku lagi

"Boleh pegangan tangan" jawab dengan polos

Ya, Ampun... Aku pikir boleh apaan' ternyata cuma pegangan doang toh... Maaf, habis pikiranku terlalu jauh ke sana-sana.

Posisi dudukku semakin kepojok, kali ini semakin dekat dengan dirinya. Aduh, istriku sudah berganti gaya' biasanya dia terlihat sangat lugu dengan wajah manisnya.
Kini setelah mengenakan celana pendek berbahan denim dan tanktop putih, kondisnya berubah 180 derajat !

Ya Ampunn, ternyata dia begitu menawan... Hanya mengenakan pakaian seperti itu saja aku dibuat tak berdaya memandang bentuk tubuhnya yang benar-benar sebuah mahakarya dari Sang Pencipta.
Melihatku bengong, istriku bertanya :

"Kenapa, kok bengong ?" tanya istriku

"Ah... Nggak kok, cuma baru kali ini aja lihat kamu seperti itu" jawabku sambil pura-pura
Lalu, istriku makin bergeser dan mulai menempel sampingku.

"Mas, aku bener-bener mau menikmati malam pertama yang biasa dilakukan orang yang baru nikah juga " kata istriku sambil bersandar disampingku

"Kamu mau ?" tanyaku

"Iya, kan orangtuaku bilang yang namanya Malam Pertama itu wajib dinikmati.

Tanganku disentuh, aduh... Bulu kuduk berdiri seperti kesetrum.
Otomatis pikiranku campur aduk, antara fantasi dan realita seolah tiada bedanya.
Lantas, sesuatu didalam celana mengeras dengan sendirinya. Wa...Lah... Aku mulai merasakan gejolak birahi melumuri otakku.

Istriku sambil membelai tanganku dengan jari lentiknya.
Aku dibuat melayang hanya dengan sentuhan tangannya, gila sekali aku ini...

"Sayang, aku kok jadi begini ?" tanyaku yang hampir tak sadar

"Mas... Aku sengaja memancingmu biar cepat terangsang" jawabnya dengan nada manja
Tak disangka aku pun mulai terpengaruh, dan tak perlu kompromi' aku pun membalasnya dengan pijatan di kedua pahanya yang terpampang indah.

Tak butuh banyak bicara, aku pun mulai mencengkeram kedua tangannya agar tidak lolos.
Anehnya justru istriku hanya diam tersenyum seakan siap-siap menyambutku. Lalu, aku menindih tubuhnya yang aduhai itu. Masih langsing, mungil dan payudaranya terlihat membesar dari biasanya.

"Mas, ayo mendekat' jangan lama-lama" ajaknya dengan suara menggoda

"Baik, sekarang kita mulai" kataku sambil membuka kaos.

Telanjang dada, itulah yang aku lakukan didepan wajahnya. Dia tersenyum didepanku dengan bibir yang mulai merekah, Rasa ingin bercumbu mulai memanas dihatiku, aku pun menempelkan dahiku ke dahinya.

"Sayang, maafkan aku... Aku harus melakukan ini" kataku sambil minta izin

"Jangan lama-lama, cepat cium aku !" manjah nya seperti anak kecil
Dan...
Bibirku beradu dengan bibirnya, ciuman dahsyat yang kulakukan ke mulutnya membuat seluruh tubuhnya seperti tersiram air dingin.
Aku tidak bergeming, lidahku dan lidahnya bertemu saling menjilat satu sama lain. Wah... Semakin tidak karuan rasanya, hawa panas menyelimuti kamar kami.

"Sayang, bibirmu basah... Kamu tambah cantik saja" pujiku

"Bisa aja kalau ngomong, lanjutkan lagi yuk..." katanya

"Ayo..." jawabku dengan semangat
Kali ini aku melanjutkan peraduan liar ini dengan saling berpelukan, tentunya diatas ranjang.

Sambil duduk aku dan istriku seperti sepasang monyet yang beradu tatap.

"Mas, kamu mencintaiku kan ?" tanya dia

"Tentu, aku mencintaimu..." jawabku

"Buktikan dong !" seru dia

"Baiklah... Kalau itu maumu" jawabku

Lalu, aku mendekap tubuhnya makin erat ditambah aku lucuti tanktop putihnya sehingga telanjang dada juga dia.

BONUS CASHBACK DAN REFFERAL DOMINO757

"Kamu nakal yaaa, masa aku juga ditelanjangin..." katanya

"Nggak usah lama-lama, Nurut aja apa kataku"

Kemudian, aku meremas buah dadanya yang semakin kencang itu membuat dia geli.

Ekspresi wajah istriku yang sambil menikmati apa yang kami lakukan membuat aku tambah semangat.

Padahal udara malam itu lumayan dingin, soalnya baru saja hujan reda. Tetapi energi panas yang keluar dari tubuhku dan tubuhnya mempengaruhi suhu didalam kamar yang sebenarnya tidak ber AC.
Payudara istriku ku remas dan ini pengalaman pertama ku sekaligus malam pertamaku dengan istriku.

"Mas, geli... Mas... aaaaaahhhhh..." ucap istriku

"Ehhhmmm.... Ehmmmmm mmmmmmmmmm" sambil kucium keduanya

"Aduh.... Jangan buru-buru mas, tambah geli nih..." kata istriku yang rupanya sudah terangsang

Kulihat pupil matanya, makin membesar dan nafasnya seperti orang lari marathon. Padahal cuma ciuman, tapi rasanya seperti berolahraga.


Tatapan tajam terlihat dari mata istriku, dia sesekali memandangku yang sendari tadi mencium payudaranya.

"Mas... Aku... Aku... Aku..." kata istriku terbata-bata

"Kenapa, kamu mulai enak ?" tanyaku

Istriku mengangguk-angguk sambil membuka mulutnya, lalu aku meraba-rama perutnya yang langsing itu dan menjilati nya.

Dia semakin menggila, tubuhnya mengeluarkan keringat dan hawa panas yang menggelora.
Ekspresi wajahnya terlihat seperti orang kesetanan, saat aku pijat perutnya yang langsing seperti penari striptis itu, dia menggelinjang dan semakin basah saja keringat disekujur tubuhnya.
Tuhan... Dia begitu cantik malam ini, dibalik wajahnya yang lugu ternyata menyimpan gairah menggoda.

"Mas... Tadi aku diapakan ?" tanya dia

"Pemanasan, agar tidak cepat pegal" jawabku sambil mengelus pusarnya

"Aku mau yang lebih dari ini..." katanya

"Oh, baiklah... Kamu siap-siap yach !"

Lalu, aku meremas payudaranya dan dirinya mulai menikmati nya dengan nafas yang terengah..
cukup lama kuremas payudaranya makin kencang dan juga semakin padat ukurannya. Dia semakin anggun dan seksi.

Dia tergolong istri yang berbakti. Wajah cantik, Keindahan tubuh istri merupakan hal yang di idamkan oleh seorang suami.

Permainan asmara antara aku dan istriku mulai mendekati babak final, tanpa kusadari rupanya istriku sudah orgasme.

"Mas... Aku ngompol' tapi rasanya nggak karuan nikmatnya" ucap istriku disela-sela permainan.

"Sekarang buka celanamu, coba aku lihat" kataku

Saat periksa rupanya bukan ngompol dan bukan air kencing yang membasahi celananya tetapi lendir yang keluar dari vagina nya.

Baunya benar-benar wangi, apa karena dia masih perawan ?
Dia kan masih terjaga dan belum pernah berhubungan badan selain sama aku. Dia menatapku dengan mata sayunya yang seakan berbicara.

Tanpa kuberitahu, aku pun melepas celananya yang pendek nan sempit itu. Ketika terbuka, wahhh... istriku Basah nggak karuan.. 

"Kamu sudah merasa enak ?" tanyaku sambil memandang wajahnya

"Sudah mas, kan cuma diremas doang' tapi yang basah itu daerah kewanitaanku" jawab istriku dengan nada polos

"Kayaknya udah siap nich..." kataku

"Siap apa ?" tanya dia

"Katanya mau nikmati malam pertama..." jawabku sambil senyum genit

Mendengar jawabanku, istriku tersadar bahwa inilah moment terbaik yang akan ia kenang seumur hidupnya.

"Mas, pelan-pelan ya... aku takut sakit..

"Sekarang gantian aku yang buka celana" kataku sambil membuka celana dalam
Lalu kepala konto0lku keluar dan batang nya sudah mengeras dan ingin cepat-cepat menusuk vagina istriku yang masih perawan.

"Mas, aku mau itumu..." katanya dengan senyuman

"Siap-siap, kamu mau minta berapa kali ?" tanyaku

"10 kali saja, tapi yang pelan-pelan' jangan terlalu kasar... Nanti aku sakit" jawabnya

Kemudian kucengkram kedua tangannya, wajahku memandang wajahnya sehingga kami siap bertarung dengan kuda-kuda sempurna.
Kudekati wajahnya, dia menatapku dengan wajah penuh harap. Begitu ku tekan dengan slow, istriku menjerit.

"Awwww..." jeritnya

"Kenapa ?" tanyaku

"Mas, kok sakit sekali ?" tanya dia

"Kan baru masuk, nanti kalau udah agak kedalam' nanti enak sendiri kok..." jawabku sambil menenangkan pikirannya, melihat darah perawan yang keluar dari vagina istriku membuat aku sedikit tidak tega.. namun sudah terlanjur dan dia juga ingin apa boleh buat.."

" Itu tadi baru mulai lho sayang " kataku, lalu segera kulakukan penetrasi kedua hingga kelima.
Wah... Istriku menjerit tapi nadanya beda' rupanya sudah merasa nikmat. Wajah cantik dan tubuh sempurna nya membuat nafsuku bertambah.. dan rasanya ingin melakukannya setiap hari.

Penetrasi keenam, istriku makin tidak karuan merasakan kenikmatan malam pengantin kami. Dia begitu senang meskipun harus mendesah berkali-kali. Kemampuannya menahan rasa sakit betul-betul kagum dengan nya, karena hal berbau kenikmatan tidak perlu sakit kan...

"Ahhh... Ahhh.... Auwww... Auwww...." istriku mendesah dalam sambil memegang tanganku dengan kencang...

"Mau lagi ?" tanyaku

Istriku hanya diam, dia seakan sudah siap dibuat lemas tak berdaya. Penetrasi yang perlahan membuat dia merasa nyaman' wajahnya makin menunjukkan betapa nikmatnya malam pertama itu.

"Ahhh... Ahhh... Ehhhhh... Ehhhh... Uhhhhhmmm.... Ahhhhh...." istriku mendesah dengan santai
Suara desahan istriku makin memperpanas suasana, dia yang sendari tadi telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut hanya bisa meratap ingin digagahi.

"Uhhhh... Uhhhhh.... Ehhhhmmm... Ihhhhh..... Hawwwww....." istriku mendesah lagi
dan aku sambil mencium dan bermain lidah dengan nya,

"Mas... aku sudah nggak tahan mau keluar" kata istriku sambil menatap wajahku

"Baiklah... Kita mulai" jawabku sambil mendekati bibirnya

Tak lama sperma ku nyemprot didalam vagina nya yang dikeluarkan istriku. Wah... akhirnya aku melepaskan maja keperjakaan ku.

Cairan lengket yang ada didalam tubuhnya menyatu dengan cairan sperma yang keluar dari kont0lku. Rasanya hangat, ditambah licin kulit batangku yang  bersentuhan membuat akhir peraduan ini menjadi berkesan.

"Sayang, aku sudah berhasil membuatmu puas" kataku

"Aku juga mas, apa yang tadi kamu lakukan benar-benar membuatku percaya bahwa aku tidak salah pilih" jawabnya

"Sekarang aku mau menindihmu sebentar, aku masih ingin bersentuhan dengan kulitmu" kataku

"Boleh, tapi aku mau satu lagi" katanya

"Apa itu ?" tanyaku heran

"Cium aku sampai puas" jawabnya
Tanpa aku beritahu, aku mencium bibirnya dengan penuh semangat meski kondisi sudah cukup lelah dan mengantuk.

"Terima Kasih, udah ngajak aku terbang" katanya dengan senyum

"Sama-sama, sekarang aku mau tidur" jawabku

Lalu, ketika alat vitalku sudah mengecil maka tinggal dicabut saja karena tugas sudah selesai. Kemudian aku terlelap disamping tubuhnya yang topless. Malam itu aku tertidur hingga suatu ketika aku terbangun sendiri.

Kulihat disampingku masih terdapat istriku yang tetap telanjang, dan dengan inisiatifku sendiri aku cium bibirnya sebagai cara membangunkannya.
Tak lama, kedua matanya pun terbuka dan memandangku. Dia tidak melawan, hanya terpaku dengan apa yang kulakukan.

Dia begitu sempurna dimataku, wanita yang tetap menjaga kesucian diri hingga datangnya sang pemilik sesungguhnya' dialah aku sebagai suami.
Kemudian aku lepas ciuman bibirku, dia menatapku dengan senyuman manis dan tentu dia begitu terkagum denganku.

"Mas... Orangtuaku nggak salah pilih' ternyata orang yang bisa membuatku puas hanyalah kamu" katanya sambil menyentuh jariku
Aku dibuat terpana oleh ekspresi wajahnya dan suara yang dikeluarkannya. Kemudian dia memeluk tubuhku sembari duduk diatas ranjang. Dia menyandarkan kepalanya yang ditumbuhi rambut panjang sepunggung. Aku merasa sangat bahagia, ciumanku berbalas pelukannya.

Hangat dan nyaman, itulah yang kurasakan saat dia memelukku. Tanpa kusadari, dia mendongak kearah wajahku dengan tatapan yang tajam tetapi penuh harap.

"Mas, belai aku sekali lagi sebelum beraktivitas" bilang dia sambil memegang bahuku

"Kalau begitu sudah siap ?" tanyaku
Tanyaku dibalas senyum, lalu akupun mencium pipi kiri dan kanan. Rupanya dihari sepagi ini aku malah disuguhi makanan pembuka yang nikmat. Yaitu Love In Morning Day, sebuah istilah barat yang selalu dilakukan setiap orang dipagi hari.

Sambil berguling-guling aku dan istriku merasakan panasnya pagi dikala mentari belum terbit' waktu itu sekitar jam 03.30. Masih dibilang hampir subuh, tetapi nikmatnya benar-benar ada.

"Rabalah tubuhku sepuas hatimu..." kata istriku saat kubelai rambutnya

"Baiklah..." jawabku dengan semangat

Hitung-itung olahraga, mumpung masih pagi dan sangat menyehatkan. Aku dan istriku justru melanjutkan kegiatan semalam. Bahkan istriku belum keramas sama sekali, tetapi aku tidak akan berhubungan intim lagi dengannya.

Karena aku harus bekerja dan menahan nafsuku untuk hari yang lain. Kali ini aku meraba kedua pahanya yang mulus, dia menggeliat seperti kesetanan.

"Aduh... Mas... Geli.... Mas... Geli..." jerit istriku
Aku cuma bisa tersenyum melihat ekspresi wajahnya yang dari tadi merasa terangsang. Kemudian rupanya waktu sudah menujuk pukul 04.15 dan aku menyudahi permainan ini.


Wah... Nikmatnya sarapan pagi' yakni bercumbu melepas ketegangan setelah tidur malam.
Aku pun berdiri dari tempat tidur merapihkan seprei dan bantalnya sekaligus. Istriku juga membantu, dia begitu antusias merapihkan kamar yang berantakan.

"Mas, jujur dech... Aku benar-benar cukup puas' meskipun cuma main gelitik-gelitikan" kata istriku sambil merapihkan sprei

"Itu bagus dong, artinya dalam membangun kehidupan baru ini harusnya pakai pendekatan bathin" ujarku sambil menatapnya

"Coba, lain kali kita lakukan ditempat lain... Mau kan ?" tanya dia

"Boleh... Boleh... Terus maunya dimana ?" balasku

"Dimana aja... Asal tempatnya sepi dan bukan ditempat umum" jawabnya menuntut

"Baik sayang... Insya Allah ada waktu ada kesempatan" jawabku penuh optimis
Pagi pun mulai menyapa, suara kokok ayam jantan menghiasi redupnya cahaya bintang. Setelah Sholat Subuh dan Mandi Pagi, aku siap-siap berdandan untuk menemui Orangtuaku.

Dimeja makan, Ayah dan Ibuku serta adikku sudah berada disana sembari menyantap hidangan.
Sambil senyum-senyum sendiri, aku datang menghampiri mereka bertiga. Adikku yang duduk disampingku heran, melihatku senyum-senyum sendiri.

"Mas kenapa yach... Kok Senyum-senyum sendiri ?" tanya adikku heran

"Kamu tuch... Mau tahu urusan orang aja" jawabku sambil mengambil nasi

"Emangnya tadi habis ngapain ?" tanya adikku ngotot

"Ini urusan orang dewasa, kamu masih kecil... Nggak berhak tahu" jawabku

"Yeee.... Masa nggak mau bilang jujur" jawab adikku
Lalu Ibuku menegur adikku,

"Nak, kamu tuch jangan suka ganggu urusan orang' dosa..." kata Ibuku

"Iya, kamu jangan berani mengetahui sesuatu yang belum waktunya tahu" sahut Ayahku

"Masa cuma ingin tahu aja nggak boleh" protes adikku

"Nanti kalau kamu sudah dewasa, baru tahu sendiri rasanya" ujar Ibuku

Seperti biasa, didalam keluargaku kami semua berkumpul setiap pagi untuk menyantap hidangan.
Dan tidak diduga, istriku baru saja selesai dandan berjalan menuju arahku. Ayah dan Ibuku menatapnya, dia begitu tersipuh malu saat kedua orangtuaku menatapnya.

"Maaf, tadi saya terlambat kemari' habis sibuk dandan" jawab istriku

"Tidak apa-apa, namanya juga perempuan... Dandan itu sudah rutinitas yang tidak bisa dihindari" kata Ibuku

"Ayo duduk sini..." ajakku

"Ya, Mas..." jawabnya sambil menarik kursi
Aku lupa, kami tidak berempat tetapi berlima karena ada istriku. Hebatnya lagi dia begitu sopan didepan Ayah dan Ibuku juga Adikku.

"Tidak usah sungkan-sungkan, makanlah hidangan ini' anggap saja ini rumahmu" kata Ayahku

"Terima Kasih..." jawab Istriku dengan mimik agak malu
Biarpun istriku itu orang yang menakjubkan, ternyata dia adalah seorang pemalu. Tetapi itulah sisi lain darinya yang menjadikan dirinya begitu seksi.

Setelah hari ini, kehidupanku bersama istriku semakin dinamis dan memiliki keistimewaan. Padahal aku bukan laki-laki yang gemar pacaran, dalam arti aku dulunya itu jomblo tulen.

Hebatnya ketika aku menikah, justru aku memperoleh istri yang cantik dan berbudi pekerti luhur. Persis idaman orangtuaku yang menginginkan menantu yang baik.

Namun, kalau urusan seks... Seperti yang kuceritakan diatas tadi bahwa dia adalah istri yang berbakti pada suami. Hari-hariku tiada habisnya memandang wajahnya, karena menurutku dia lebih dari wanita.

Situs Judi Online Terbaik


DAFTAR SEKARANG JUGA

Kontak Kami :
WECHAT : domino757
WHATSAPP : +85516499827
LINE : domino757

Link Alternatif :

Domino757 - Agen Bandar66 | Sakong | Capsa Susun | Bandar Poker | BandarQ | AduQ Dengan Win Rate 90% Lebih Dan Menghasilkan Kemenangan Terbanyak

INFO : Mohon Di Cek Dahulu Nomor Rekening Tujuan Sebelum Melakukan Transaksi.

DOWNLOAD & INSTALL LIVECHAT Domino757 Sekarang Ada Tersedia Aplikasinya ya bossku ^.^

Posting Komentar

0 Komentar